01 Januari 2010

Bagaimana nasib perawat kedepan


Miris rasanya hati ini bila memandang wajah profesi ini kedepan. Betapa tidak secara perlahan kita makin terpinggirkan dan termarginalkan.
Undang-undang kesehatan yg baru telah ditetapkan, tapi adakah disana diatur atau bicarakan tentang profesi kita? Ada memang tapi hanya secuil dari harapan kita?
Bahkan kita justru diskriminasi dgn peraturan itu dimana yg boleh jd direktur rumah sakit hanya orang medis, bukankah itu berarti hak kita telah dikebiri?
Ah.. perawat..perawat...
Kita adalah sebuah profesi yg besar, kita adalah gajah tapi sayangnya hanya gajah kebun binatang yg makan dari pemberian pengunjung dan pemilik kebun binatang. Celotehan kita hanya jd tertawaa.
Mengapa kita tdk bisa jd gajah hutan yg punya habitat sendiri bahkan ditakuti dan punya kharisma sendiri? sampai-sampai harimau sendiripun berpikir puluhan kali untuk menjadikan kita mangsa.
Apakah karena kita terbuai dan terlena oleh "perawatan" dan "kebaikan" yg telah kt terima? kalau itu penyebabnya bangunlah! BANGKITLAH!

Kita tidak bisa selamanya menggantungkan hidup pada orang lain, kebun binatang suatu saat dapat bangkrut dan kita akan "dijual" kpd pemilik lain. Maukah kita hidup seperti itu terus?
Kita tunjukan sikap dan kerja kita sebagai sebuah profesi yg besar yang tidak tergantung kepada siapa dan apapun. Kerja itulah kata kuncinya tapi dengan profesional.
Mari "dahi-dahi lebar" keperawatan, anda tata kembali biduk kita ini sempurnakan dan putuskan rantai-rantai ketergantungan bahkan kalau perlu dari pohon induk sekalipun asalkan kita dapat berdiri tegak sejajar kami akan DUKUNG!
Agar tidak lagi miris hati ini memandang dunia ke depan!

Tidak ada komentar: